tirto.id - Melancong menjadi kegemaran generasi milenial, yakni mereka yang lahir di atas tahun 1980-an hingga tahun 1997. Menurut Prita Ghozie, CEO ZAP Finance, hobi melancong tidak terlepas dari slogan “You Only Live Once” atau YOLO yang membentuk gaya hidup generasi milenial.

Menurut Jason Vitug dalam buku You Only Live Once: The Roadmap to Financial Wellness and a Purposeful Life (2016), slogan YOLO menjadi ekspresi akan ketidakpastian hari esok. Slogan ini mengajarkan untuk meraih kesempatan dan hidup dengan bebas.

Akronim YOLO populer setelah Drake, penyanyi rap asal Kanada, merilis single hip hop bertajuk “The Motto” tahun 2011. Kajian Alex Leavitt berjudul "From #FollowFriday to YOLO: Exploring the Cultural Salience of Twitter" dalam buku Twitterand Society (2014) menjelaskan, YOLO merupakan moto kebudayaan anak muda Amerika mulai akhir tahun 2011 dan awal 2012.

YOLO menjadi penjelasan perilaku tidak bertanggung jawab anak muda Amerika yang ditampilkan lewat unggahan Twitter. Penggunaan moto YOLO seterusnya tidak hanya berhenti di media sosial Twitter tapi juga populer dipakai di unggahan media sosial lain, yakni Facebook. YOLO bahkan digunakan di luar dunia virtual. Ia bisa ditemukan di tengah percakapan antar-remaja di sekolah.

Menurut Leavitt, YOLO menjadi semacam carpe diem generasi anak muda saat ini. Roman Krznaric dalam Carpe Diem Regained: The Vanishing Art of Seizing the Day (2017) mengatakan kalau tagar #YOLO menjadi perwujudan moto carpe diem di media sosial. Carpe diem yang berarti “petiklah hari ini” diciptakan oleh penyair Romawi bernama Quintus Horatius Flaccus atau yang biasa dikenal dengan Horace. Ia menciptakan aforisme ini 2.000 tahun lalu, tapi carpe diem hidup dalam budaya populer hingga sekarang.

Salah satu yang paling mengesankan adalah gambaran carpe diem dalam film Dead Poets Society (1989). Film itu mengisahkan tentang kehidupan remaja di sekolah elite Welton Academy yang berubah drastis saat ada guru Bahasa Inggris baru bernama John Keating.

Keating, diperankan oleh Robin Williams, adalah sosok guru nyentrik dan memakai pendekatan yang berbeda dari guru-guru lain. Mulai dari naik ke atas meja, hingga berani menyobek halaman buku pelajaran. Pada murid-muridnya, Keating mengajarkan tentang carpe diem. Petiklah hari ini.

"Kenapa carpe diem? Karena kita adalah makanan untuk para cacing, bung. Karena, percaya atau tidak, setiap dari kita di ruangan ini, suatu hari nanti akan berhenti bernafas, tubuh jadi dingin, dan kita mati [...] carpe diem. Buatlah harimu luar biasa," kata Keating.

Pesan carpe diem yang saat ini muncul dalam slogan YOLO membawa pengaruh pada siapa pun yang mengamininya, tidak terkecuali generasi milenial. Prita Ghozie, CEO Zap Finance, perusahaan perencana finansial, kepada Tirto mengatakan kalau pola pikir YOLO berdampak pada generasi milenial Indonesia dari sisi ekonomi dan psikologis.

“Kecenderungan yang muncul adalah generasi milenial akan menjadi konsumtif dan mengutamakan pengeluaran untuk kegiatan yang sifatnya pengalaman. Contohnya travelling, experienced buying, dan lain-lain,” ujar Prita.

Experienced buyingmerupakan kegiatan membeli pengalaman yang menurut Thomas Gilovich, seorang profesor Psikologi dari Cornell University, fenomena itu mulai marak terjadi sejak tahun 2000-an awal. Melancong, menonton konser, dan melihat film di bioskop adalah contoh membeli pengalaman.

Pernyataan Prita senada dengan hasil riset kerjasama antara Rumah 123.com dan Karir.com. Penelitian itu menyebut generasi milenial Indonesia lebih mengutamakan aktivitas leisure dan traveling ketimbang memikirkan kebutuhan jangka panjang seperti membeli rumah.

Fenomena ini tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga negara lain seperti Cina, Amerika Serikat, dan Inggris. Penelitian yang dilakukan Airbnb, perusahaan jaringan pasar daring dan penginapan rumahan asal Amerika Serikat (2016) menyebutkan melancong menjadi hal penting bagi para milenial, khususnya di Cina.

Dari 1.000 responden berumur 18 sampai 35 tahun, sebanyak 47 persen orang asal Inggris memprioritaskan melancong dibandingkan membeli rumah atau mobil juga membayar utang. Di Amerika Serikat, 55 persen responden lebih memilih menggunakan uangnya untuk pelesir. Cina menduduki peringkat paling tinggi, yakni sebanyak 71 persen orang yang mengakui aktivitas pelesir sebagai inti identitasnya.

Meski begitu, tingginya keinginan generasi milenial untuk melakukan aktivitas leisure dan melancong tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatan keuangan. Penelitian berjudul Employee Financial Wellness Survey tahun 2017 yang diterbitkan PwC, lembaga akuntansi di London, memaparkan sejumlah persoalan keuangan 1.600 pekerja penuh Amerika, termasuk di dalamnya generasi milenial.

Kekhawatiran seperti tidak punya tabungan untuk membayar keperluan tidak terduga, tidak bisa pensiun sesuai waktu yang diinginkan, tidak bisa memenuhi biaya hidup per bulan, diberhentikan dari pekerjaan, tidak bisa membayar utang, kehilangan rumah, dan tidak bisa membayar biaya kuliah membayangi pekerja milenial.

Manajemen utang dan kas para pekerja tersebut juga menunjukkan problem. Sebanyak 41 persen responden milenial mengatakan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup per bulan. Hal ini membuat penggunaan kartu kredit dipilih sebagai jalan keluar. Data PwC menunjukkan 45 persen responden milenial menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, 70 persen pekerja secara konsisten mempunyai saldo alias utang kartu kredit. Dari pengguna kartu kredit itu, 39 persen responden kesusahan untuk membayar batas minimum pembayaran tiap bulan. Stres akibat masalah keuangan pada akhirnya menempati posisi tertinggi dibandingkan masalah lain yang juga jadi penyebab stres kaum milenial seperti kesehatan, pekerjaan, dan hubungan.

Hasil studi PwC di atas mengundang tanggapan Prita. “Dikatakan bahwa 70 persen dari generasi milenial memiliki utang kartu kredit. Jika hal ini tidak segera dibenahi maka artinya selama bertahun-tahun generasi milenial terbiasa hidup di atas batas kemampuannya. Jika demikian maka berpotensi akan bangkrut di usia 40 tahun,” katanya.

Ia mengatakan apabila generasi milenial hanya memikirkan hidup seakan hanya untuk hari ini maka persoalan akan muncul ketika masa pensiun. “Apalagi jika pekerjaan tetap sudah tidak dimiliki saat masih berusia 40-an tahun maka akan sangat menyulitkan generasi milenial untuk bertahan hidup dengan baik,” imbuhnya.

Pola pikir YOLO, menurut Prita, akan berdampak pada skala prioritas. Generasi milenial ingin langsung menikmati penghasilan yang diperoleh tanpa memikirkan pengeluaran di masa depan. Padahal, penghasilan tersebut belum tentu didapatkan lagi. Karenanya, Prita menyarankan perlunya punya rencana keuangan yang tertulis supaya bisa dilakukan pengecekan atas apa yang direncanakan dan apa yang dijalankan.

“Selain itu, kita memang harus bisa berhitung tentang berapa kebutuhan dana yang diperlukan untuk memenuhi pengeluaran yang sifatnya wajib, butuh, dan ingin,” ujar Prita.

Dana darurat dan investasi adalah hal wajib bagi generasi milenial. Caranya dengan menyisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan untuk investasi. “Tapi, uangnya jangan dipakai dalam jangka pendek. Pakai saat sudah berusia 45 tahun ke atas,” katanya.

Belakangan ini, dalam kehidupan sehari-hari, kerap terdengar istilah Generasi Milenial dan Generasi Kolonial. Meski tak terlalu paham artinya dan asal usulnya namun nyatanya istilah tersebut sudah diterima dan digunakan masyarakat pada umumnya. Memperhatikan pekembangannya dalam masyarakat, Istilah ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi informasi yang kian pesat dan cepat berkembang.

Seperti kita ketahui, kebanyakan orang sedang demam gadget. Ada suatu kisah tentang seorang atasan yang sudah cukup senior yang merasa kecewa dan kesal, karena sering kali memergoki salah satu karyawannya selalu sibuk dengan gadget nya. Atasanpun menegur dan karyawannya menjelaskan bahwa aplikasi di gadget justru membantu pekerjaannya. Setelah mendengarkan penjelasan Karyawannya yang tenang dan percaya diri tentang aplikasi pada gadgetnya, Atasan tersebut menyadari bahwa selama ini dirinya telah tertinggal banyak mengenai perkembangan teknologi informasi yang telah berkembang dengan  begitu cepat. Dari sini juga kita bisa melihat ada generation gap atau celah generasi yang disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi. Sebagaimana oleh Badan Pusat Statistik (BPS) populasi Indonesia saat ini dikelompokan dalam 6 (enam) generasi yaitu  Post Generasi Z (Post Gen Z), Generasi Z (Gen Z), Milenial, Generasi X (Gen X), Baby Boomer, dan Pre-Boomer.

Post Gen Z adalah generasi yang lahir pada 2013 dan seterusnya. Adapun Gen Z, merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang  berusia 8-23 tahun. Sedangkan  Milenial  yaitu generasi yang lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 24-39 tahun). Selanjutnya  Gen X  adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 40-55 tahun). Kemudian  Baby Boomer, yaitu generasi yang saat ini berusia 56-74 tahun (lahir 1946-1964). Lalu  terakhir adalah Pre-Boomer  merupakan generasi yang lahir sebelum 1945. Berarti  usia mereka saat ini   75 tahun ke atas.

Berdasarkan pengelompokan tersebut, Atasan dalam kasus tadi adalah generasi Baby Boomer sedang si karyawan adalah generasi Milenial. Generasi Baby Boomers, atau umumnya manusia pada tahun ini tumbuh seusai peperangan, dimana karakteristik utamanya adalah memegang prinsip dan adat istiadat sehingga dikenal konservatif alias mempertahankan kebiasaan atau dengan kata lain “kolot” atau “kampungan”. Semua pekerjaan dan kompetensinya dikuasai melalui proses yang panjang dan dianggap sebagai suatu “sumber kekuatan” atau  “source of power” dan hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk membuat generasi ini merubah kebiasaannya seperti halnya yang dilakukan oleh generasi di bawahnya. Sedangkan Generasi Milenial merupakan sebuah generasi yang hidup di zaman yang sedang berubah dari konvensional menjadi modern. Generasi ini cukup beruntung karena masih cukup kental merasakan budaya dan di saat bertumbuh dewasa mereka mulai menggunakan teknologi. Generasi ini  merupakan generasi yang mempunyai  intelegensi digital yang tinggi dan senang berkolaborasi melalui media sosial dan internet. Tentu saja kesenjangan ini tidak boleh diacuhkan karena bagaimanapun masa depan adalah milik Generasi Milenial.

Pengelompokan populasi tidak menutup kesempatan untuk terus belajar. Generasi Baby Boomer atau seringkali disebut Generasi Kolonial dalam kehidupan sehari-hari harus mau dan mulai giat mencari tahu dan belajar tentang perkembangan teknologi informasi. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat untuk kemudahan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dan memberikan manfaat untuk organisasi yang harus maju dan mengikuti perkembangan zaman.

Berbagi pengetahuan dan kolaborasi adalah kunci. Salah satunya dengan Knowledge Management. Knowledge Management atau Manajemen Pengetahuan yang mulai diperkenalkan pada tahun 1990-an merupakan suatu rangkaian alat, strategi dan metode untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan dan diharapkan dengan adanya teknologi Knowledge Management yang digunakan ini harus mampu mengatasi gap antar generasi seperti yang terjadi pada ilustrasi di atas. Pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak milik Generasi Kolonial merupakan sebuah modal dalam bekerja, ditambah dengan pengetahuan dan kemampuan teknologi informasi atau digitalisasi segala pekerjaan yang dapat dieksekusi oleh Generasi Milenial dapat memudahkan segalanya. Intinya, bagaimanapun kita harus bisa mengatasi gap antar generasi tersebut dengan baik. Termasuk saling berdiskusi, mendukung dan mengajarkan untuk maju Bersama-sama. Tidak ada alasan untuk Baby Boomer atau Generasi Kolonial untuk tidak menyesuaikan diri, kecuali legowo untuk ditinggalkan.

Baby Boomer juga harus Milenial. Hal ini sangat penting untuk memastikan terjadinya perubahan estafet dari generasi ke generasi  secara mulus dan positif terhadap perkembangan di organisasi kita.

Penulis: Rahmad Basuki, KPKNL Pontianak

Halo sobat CMP. Kali ini ane akan mengulas Honda Megapro dari generasi yang paling tua sampek generasi yang paling muda berikut spek2nya. Oke langsung saja cekibrot :

Honda Megapro Hiu (Old Megapro) (versi non double starter 1999-2001) (versi double starter 2002-2005).

Megapro pertama ada pada tahun 1999, megapro merupakan lanjutan dari GL Pro neotech yang masih mengandalkan mesin kaizen dengan kapasitas 156 cc. Mesin megapro dan GL Pro neotech boleh dibilang sama persis dengan perbedaan bodi yang membulat. Untuk megapro hiu mula2 tanpa dilengkapi dengan double stater, namun karena permintaan konsumen akhirnya tahun 2002 muncul honda megapro versi double starter. Berikut adalah gambar dan spesifikasi honda old megapro :

Megapro non double starter

Megapro double starter

Spek mesin: 4-stroke, OHC Cylinder: 1 Kapasitas mesin: 156,7 cc Bore x stroke: 63,5 x 49,7 mm Rasio kompresi: 9,0: 1 Max power: 13,3 hp @ 8500 rpm Max torque: 1,3 kgf.m @ 6500 rpm Pendingin: udara Fuel system: Silinder ventury karbu 24 Pengapian: CDI-DC, battery Battery/accu: 12v-4Ah Busi: ND X 24 EP-U9 / NGK DP8EA-9 Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Kopling: manual, tipe basah, double clutch Starter: kick

Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2034 x 754 x 1062 mm Jarak sumbu roda: 1281 mm Tinggi jok: 772 mm Jarak ke tanah: 149 mm Cam chain: silent chain (rantai) Kapasitas olie mesin: 0,9 liter Kapasitas tangki: 8.0 liter Konsumsi bbm: 51,4 km per liter @ 50 km/jam Berat: 106 kg Rangka: diamond steel Suspensi: – depan: teleskopik – belakang: swing arm, double shockbreaker Ban: – depan: 2,75-18 – 42P – belakang: 3,00-18 – 47P Rem: – depan: cakram dengan double piston – belakang: drum (tromol)

Megapro primus / Megapro Advance (2006-2009).

Generasi megapro ini merupakan facelift dari megapro hiu dengan bodi yang menyambung di tengah, dan untuk kelistrikan megapro primus menggunakan CDI limiter, beda dengan generasi sebelumnya yang menggunakan CDI Unlimit, tangki berubah dengan volume yang berkurang dari versi sebelumnya.  Honda megapro generasi ini sering disebut dengan megapro primus karena bintang iklannya pada saat itu adalah Primus Yustisio.

Mesin: 4-stroke, SOHC, 1 silinder Diameter x langkah: 63.5 x 49.5 mm Kapasitas mesin (volume langkah): 156.7cc (160) Perbandingan kompresi: 9.0 : 1 Pendingin: udara Max. power: 13.3 ps @ 8500 rpm Max. torsi: 1.3 kgf.m @ 6000 rpm Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Kopling: manual, tipe basah dan plat majemuk Battery/ accu: 12V – 5 Ah Pengapian: DC – CDI, Battery Starter: electric dan kick Busi: ND X 24 EP – U9/MGK DP8 EA-9 Tangki bbm: 13,2 liter Berat: – 126 kg, tipe SW – 127 kg, tipe CW Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2034 x 754 x 1065 mm Jarak sumbu roda: 1281 mm Jarak ke tanah: 149 mm Tinggi jok: 774 mm Rangka: pola berlian (diamod style) Suspensi: – depan: teleskopik – belakang: swing arm, double shockbreaker Ban: – depan: 2.75 – 18 42P – belakang: 3.00 – 18 47P Rem: – depan: cakram hidrolik dengan piston ganda – belakang: tromol

New Megapro (2010-2013).

Tahun 2010 honda mengeluarkan New Megapro sebagai penerus dari honda megapro. Dengan keluarnya honda New Megapro maka mesin kaizen turunan GL Pro 160 cc pensiun dan dikeluarkan mesin baru dengan kode GL15R. Megapro ini merupakan perubahan 100% dari megapro generasi sebelumnya dengan desain yang fresh, Headlamp dengan model baru, tangki dilengkapi dengan shourd yang memanjang, buritan belakang dilengkapi dengan monoshock untuk kestabilan berkendara, dan velg sudah rim 17. Ini sebagai jawaban AHM untuk menepis anggapan bahwa AHM minim inovasi dan cuma ganti baju.

Mesin: 4-stroke, SOHC Kapasitas (volume langkah): 149,2cc (150) Diameter x langkah: 57,3 x 57,8 mm Perbandingan kompresi: 9,5 : 1 Max. power: 13,7 ps @ 8500 rpm Max. torsi: 1,31 kgf.m @ 6500 rpm Pendingin: udara Pengapian: DC – CDI Digital Battery/ accu: MF battery, 12 V – 5 A.h Kopling: manual, multiplate wet clutch Starter: electric dan kick Busi: NGK CPR8EA-9 / NGK CPR9EA-9 Kapasitas olie mesin: 1 liter Tangki bbm: 12,2 liter Berat: – 136 kg (tipe Spoke) – 134 kg (tipe CW) Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2.050 x 757 x 1.075 mm Jarak sumbu roda: 1.313 mm Jarak ke tanah: 152 mm Rangka: Rangka: pola berlian (diamond steel) Suspensi: – depan: teleskopik – belakang: tunggal (monoshock) dapat disetel keras dan lembut Ban: – depan: 80/100 – 17 M/C 46P (tipe CW tubeless & tipe Spoke tube) – belakang: 100/90 – 17 M/C 55P (tipe CW tubeless & tipe Spoke tube) Rem: – depan: cakram hidrolik dengan piston ganda – belakang: – tromol (tipe SW) – cakram hidrolik dengan piston tunggal (tipe CW)

Megapro FI (2014-sekarang)

Pada tahun 2014 honda mengeluarkan Megapro FI dengan pengabut bahan bakar sistem fuel injeksi dan desain mengalami perubahan dengan shourd dan bodi yang lebih agresif, desain knalpot berubah, footstep diaplikasikan dengan model menggantung. Menurut spek di atas kertas powernya sedikit menurun karena untuk dapat lolos EURO 3 sehingga kelebihannya adalah ramah lingkungan.

Kapasitas mesin: 149,5 cc (150) Bore x stroke: 57,3 x 57,84 mm Rasio kompresi: 9,5 : 1 Max power: 9,8 kw (13,3 ps) @ 8500 rpm Max torque: 12,3 nm (1,25 kgf.m) @ 6500 rpm Sistem bahan bakar: Fuel Injection (FI) Kopling: manual, multiplate, wet clutch with coil spring Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Starter: electric dan kick Perlistrikan: Battery (accu): 12v-3,5Ah Busi: NGK CPR9EA-9 Pengapian: Full Transisterized Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2052 x 742 x 1079 mm Jarak sumbu roda: 1316 mm Jarak ke tanah: 156 mm Olie mesin: 1,0 liter (penggantian periodik) Tangki bbm: 12,3 liter Berat: 135,5 kg Rangka: diamond Suspensi: – depan: telescopic – belakang: swingarm, monoshock Ban: – depan: 80/100-17 M/C 46P – belakang: 100/90-17 M/C 55P Rem: – depan: disc (cakram) hidraulik, double piston – belakang: disc (cakram) hidraulik, single piston

Vapemagz – Pendapatan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan pada semester 1 tahun 2024 sebesar 10,54% atau Rp50,1 triliun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yakni Rp55,85 triliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman menyatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan rendahnya volume penjualan imbas kenaikan tarif cukai tahun 2024. Di sisi lain, daya beli masyarakat ikut melemah terutama segmen kelas menengah ke bawah.

“Penurunan sebesar 10,54% terdorong oleh adanya penurunan volume penjualan dan tentunya juga mengandung unsur kenaikan harga (jual) yang terjadi di paruh pertama tahun 2024 yang dilakukan bulan Maret dan Mei,” ujar Heru dalam Public Expose, dikutip Jumat (30/82024).

Gudang Garam Belum Berencana Produksi Rokok Elektrik

Heru memastikan perusahaan belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke produk rokok elektrik alias vape dengan alasan dinilai harga vape lebih mahal dibandingkan rokok konvensional, serta daya beli masyarakat masih lesu.

“Kita sampai hari ini belum merencanakan untuk mengeluarkan produk ini mengingat bahwa produk rokok elektrik sebetulnya lebih mahal daripada rokok. Sedangkan besarnya segmen yang mampu merokok memang tumbuh tapi relatif kecil,” jelasnya.

“Karena ini cenderung ada di level atas, mengingat bahwa rokok-rokok elektrik itu harus punya modal alatnya dan batang rokoknya yang dimasukkan itu pun terkena cukai,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menjelaskan bahwa total komponen dalam negeri atau TKDN dari produk rokok elektrik itu minim, sehingga menjadi pertimbanagn lain mengapa perseroan enggan ekspansi ke produk vape.

“Untuk rokok alternatif ini total komponen dalam negeri yang ada di rokok-rokok itu relatif jauh lebih rendah daripada rokok konvensional. Itu juga salah satu faktor yang membuat kami berpikir berulang-ulang untuk melangkah ke segmen tersebut,” sambung Istata.

TEMPO.CO, Jakarta - Seteleh melegalkan ganja, Thailand berencana mengizinkan kasino beroperasi. Negara tersebut ingin menarik lebih banyak turis untuk memulihkan perekonomian setelah pandemi.

Sebuah panel anggota parlemen Thailand mengajukan laporan pada Rabu ke Parlemen, merekomendasikan pemerintah mengeluarkan dekrit yang mengizinkan kompleks hiburan yang mencakup kasino legal untuk dibangun di kota-kota utama di seluruh negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proposal itu muncul saat Thailand berupaya menghidupkan kembali industri pariwisata yang menjadi kunci untuk meningkatkan ekonomi negara itu. Cetak biru itu, jika diadopsi, dapat membantu Thailand menghasilkan miliaran dolar dari investor asing, pelancong, dan penjudi Thailand. Jika tidak ada kasino legal di Thailand, mereka mungkin akan menghabiskan uang untuk bermain game di negara-negara tetangga, menurut panel tersebut.

“Kami fokus untuk menarik orang asing untuk meningkatkan pariwisata dan menarik lebih banyak uang dari kantong mereka,” kata Pichet Chuamuangphan, seorang anggota parlemen dari Partai Pheu Thai, yang merupakan wakil ketua panel. “Ini juga akan membendung arus keluar uang dari para penjudi Thailand dan membantu pemerintah mengumpulkan pajak yang besar untuk keamanan ekonomi kita.”

Proposal untuk kasino muncul di tengah langkah Thailand yang lebih luas menuju lanskap hukum yang lebih liberal. Bulan lalu, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi ganja dan pertama di Asia Tenggara yang melegalkan serikat sesama jenis.

Greater Bangkok disebut ideal untuk kasino awal, diikuti oleh fasilitas di provinsi selatan tepi laut seperti Phuket, Krabi atau Phang Nga, kata Pichet. Destinasi wisata seperti Chiang Mai di utara dan Chonburi, rumah bagi resor pantai Pattaya, juga akan bersaing di antara 77 provinsi.

Setidaknya 400 miliar baht (sekitar Rp163 triliun) diperkirakan akan menjadi pendapatan pajak tambahan setiap tahun setelah beberapa fasilitas beroperasi, katanya.

Rekomendasi panel dibangun di atas Undang-Undang Perjudian Thailand tahun 1935, yang melarang sebagian besar jenis taruhan tetapi berisi ketentuan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengeluarkan keputusan atau lisensi yang memberi lampu hijau pada aktivitas dan tempat permainan tertentu.

Kunci keberhasilan fasilitas di Thailand adalah mengizinkan penduduk setempat untuk berpartisipasi, karena properti khusus asing di Vietnam dan Korea Selatan menunjukkan bagaimana kasino menderita tanpa lalu lintas pejalan kaki yang stabil, kata analis Intelijen Bloomberg Angela Hanlee dan Kai Lin Choo dalam laporan Maret. Saat ini, kasino di Poipet, sebuah kota Kamboja di seberang perbatasan, dihidupkan oleh para penjudi Thailand, kata laporan itu.

Kemitraan publik-swasta dengan perusahaan domestik atau asing dapat dibentuk atau izin operasi dapat dikeluarkan langsung ke perusahaan swasta. Kompleks perjudian harus mencakup fasilitas seperti hotel, taman hiburan dan gerai ritel, untuk menyediakan berbagai kegiatan akan menghindari penciptaan sarang perjudian dan memperluas daya tarik industri pariwisata, katanya.

Warga Thailand yang berusia minimal 20 tahun dan memiliki minimal 500.000 baht di rekening bank akan diizinkan untuk berjudi, menurut proposal tersebut, yang menetapkan pajak minimal 30 persen atas pendapatan operator kasino.

Dengan pengajuan blue print ini, anggota parlemen Thailand selanjutnya akan mempertimbangkan apakah akan bertindak berdasarkan rekomendasi, yang dapat disimpulkan sebelum reses parlemen pada September, kata Pichet.HINDUSTAN TIMES | BANGKOK POST Baca juga: 9 Destinasi yang Bikin Wisatawan Asing Ingin Datang ke Thailand

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pengarahan di acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bali.

Dia berbicara optimalisasi peran stakeholders dan counterparts yang sinergis dalam rangka penanganan terorisme di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Sigit menyebutkan pihaknya akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri dalam rangka semakin mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia.

"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, maka Pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri. Alhamdulilah Perpres ditandatangani dan saat ini kita memiliki lima bintang satu. Dan harapan kita tak berhenti dan kita akan kembangkan. Jumlah personel 3.701, saya harapkan berkembang dan bisa dua kali lipat. Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," ujar Sigit pada Rabu (16/2/2022).

Selain di skala nasional, Sigit meminta Densus 88 Antiteror Polri juga harus melakukan pemantauan perkembangan terorisme Internasional.

Sehingga, lanjut Sigit, ke depannya detasemen berlambang burung hantu tersebut akan bisa beradaptasi dan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi segala bentuk tantangan yang ada kedepannya.

Baca juga: Densus 88 Temukan Obeng Sudah Diasah Jadi Runcing dari Saku Teroris yang Sembungi di Polsek Kampar

Tantangan yang harus segera dijawab, menurut Sigit, adalah beradaptasi dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI).

Meskipun hal itu di satu sisi positif, namun di bagian lain terkadang dapat dimanfaatkan oleh para kelompok terorisme.

Karena itu, Sigit mengungkapkan, Densus 88 Antiteror Polri harus bisa bersinergi serta bekerjasama dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain.

Menurutnya, hal itu semakin memaksimalkan pencegahan dan penindakan terhadap seluruh jaringan terorisme.

"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," tutur Sigit.

Sigit kemudian memaparkan terkait kinerja Densus 88 Antireror Polri selama ini. Kinerja tim elite Polri itu dinilai mempengaruhi penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen.

Angka itu tidak jauh dari target dari RPJMN sebesar 54,36 persen. Tak hanya itu, hal itu juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyatakan, kerja keras dari Densus 88 telah memberikan multiplier effect untuk Bangsa Indonesia. Hal itu berdampak pada meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).